-->

Rabu, 13 Januari 2010

BI Serap Serap Likuiditas sebesar Rp. 75.78 T di SBI

BI Serap Serap Likuiditas sebesar Rp. 75.78 T di SBI
oleh : zulfikar

Bank Indonesia kembali menyerap likuiditas sistem keuangan dalam jumlah besar. Pada lelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI) kemarin (13/1), penyerapan SBI jauh lebih besar ketimbang SBI yang jatuh tempo.Pada lelang kemarin, BI memasang target indikatif Rp 75,85 triliun. Sementara jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 80,72 triliun. Dari total penawaran ini, BI menyerap Rp 75,78 triliun.Untuk SBI berjangka 1 bulan, BI menyerap dana sebesar Rp 61,4 triliun. Sedangkan untuk SBI dengan tenor 3 bulan dan 6 bulan, BI menyerap seluruh penawaran, yakni masing-masing Rp 13,12 triliun dan Rp 0,465 triliun. Sementara SBI Syariah juga diserap sesuai jumlah penawaran yang masuk, yaitu sebesar Rp 0,79 triliun.Penyerapan dana oleh bank sentral pada lelang ini jauh di atas SBI yang jatuh tempo hari ini, yang mencapai Rp 52,484 triliun. Dibandingkan dengan penawaran, ada penambahan dana yang parkir di SBI sekitar Rp 23,3 triliunMenurut David Sumual, Kepala Ekonom Bank BCA, BI memasang target yang jauh lebih besar ketimbang SBI jatuh tempo karena BI melihat likuiditas di pasar masih melimpah. Karena itu, BI perlu menyerapnya untuk pengendalian moneter khususnya inflasi dan nilai tukar rupiah. "Besarnya likuiditas tampak dari penyerapan dana oleh sektor riil yang masih minim yang terlihat dari besarnya undisbursed loan," ujarnya, Jakarta, Rabu, (13/1).Penyerapan likuiditas lewat SBI yang cukup besar, menurut Ekonom Senior Bank Mandiri Moch. Doddy Arifianto, menunjukkan dua hal. Pertama, sinyal dari BI bahwa kebijakan moneter ke depan akan semakin ketat. "Ini memang tren yang dilakukan berbagai negara di dunia, termasuk juga China," katanya



Kedua, BI ingin memperbanyak SBI di pasar sehingga pasar bisa menjadi lebih efisien. Dengan adanya SBI, maka pasar uang antar bank (PUAB) bisa dilakukan.Dalam PUAB, bank bisa menjadikan SBI sebagai jaminan. "Dengan demikian, bank-bank bisa beroperasi lebih efisien dan ujung-ujungnya nasabah akan dapat rate yang bagus," imbuhnya.




0 Comments: