-->

Sabtu, 27 Maret 2010

Produksi Minyak Sampai Maret Sebesar 953 Ribu Bph

Produksi Minyak Sampai Maret Sebesar 953 Ribu Bph

Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mencatat rata-rata produksi minyak nasional sepanjang bulan Januari hingga akhir Maret 2010 sekitar 953.000 barel per hari (bph) atau masih 1,24 persen di bawah target dalam APBN 2010 yang dipatok di level 965.000 bph.Menurut Kepala Dinas Hubungan Masyarakat dan Hubungan Kelembagaan, BP Migas, Sulistya Hastuti Wahyu, realisasi produksi harian memang sangat tergantung pada kondisi peralatan penunjang produksi yang sebagian besar telah memasuki usia tua dan membutuhkan investasi tambahan untuk pemeliharaan ataupun penggantiannya.“Bila semua peralatan berjalan seperti yang direncanakan, potensi produksi minyak mencapai 975 ribu barel per hari. Terbukti pada awal tahun, produksi pernah menyentuh 970 ribu barel,” kata Sulis dalam siaran persnya.Meski dalam tiga bulan terakhir target produksi minyak masih belum tercapai, namun BP Migas tetap optimis target produksi minyak yang ditetapkan pemerintah sebesar 965 ribu barel per hari bisa tercapai.Begitu pula dengan target produksi gas bumi. Hingga pertengahan Maret 2010, pencapaian pencapaian produksi gas Indonesia mencapai 8.776 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Realisasi produksi ini di atas target APBN 2010 sebesar 7.758 MMSCFD.“Beberapa kebijakan dijalankan untuk mencapai target pemerintah, antara lain mengusahakan agar proyek-proyek baru dapat direalisasi tepat waktu,” katanya.Selain itu, lanjut Sulis, BP Migas juga melakukan percepatan proses persetujuan work program and budget (WP&B), authorization for expenditure (AF E), dan plan of development (PoD). Kini, proses WP&B hanya 25 hari kerja, PoD memakan waktu 31 kerja, dan AFE diperkirakan berkisar 23 sampai 48 hari kerja.


Langkah lain yang ditempuh yaitu dengan mendorong kontraktor untuk melaksanakan infill drilling pada sumur-sumur produksi dan pemeliharaan peralatan bagi fasilitas-fasilitas produksi yang sudah tua untuk mengurangi unplanned shutdown peralatan penunjang produksi.“Kami berharap bantuan semua pihak, agar masalah-masalah non teknis yang dapat menghambat realisasi kegiatan migas di lapangan tidak terjadi,” tambahnya. Adapun beberapa masalah eksternal yang dimaksud, antara lain alotnya
proses perijinan dari berbagai instansi dan gangguan cuaca.Terkait target pendapat negara dari sektor hulu yang ditetapkan sebesar US$ 19,98 miliar pada tahun 2010, Sulis berharap dapat terlewati.“Masalah utama adalah rata-rata harga minyak dunia,” jelasnya.Sebagai catatan, harga minyak mentah Indonesia yang ditetapkan pemerintah dalam Rancangan APBN Perubahan 2010 sebesar US$ 77 per barel. Sementara, harga minyak mentah mencapai US$ 80 per barel.“Bila realisasi harga minyak minimal sama dengan target APBN, saya yakin target bakal tercapai,” tambahnya.




0 Comments: