-->

Selasa, 28 Juni 2011

Bank Dunia Minta RI Naikkan Harga BBM sesuai harga pasar

Bank Dunia Minta RI Naikkan Harga BBM sesuai harga pasar
Sungguh ironi jika MUI mengeluarkan fatwa bahwa membeli BBM bersubsidi adalah haram, dikarenakan mengambil hak orang lain seperti yang diutarakan KH. Ma'ruf Amin, yang bertolak belakang dengan pernyataan Ekonom Senior Bank Dunia untuk Indonesia Shubham Chaudhuri dalam diskusi perkembangan triwulan perekonomian Indonesia, di Jakarta, Selasa (28/6/2011) yang mengatakan "Secara konkret langkah yang harus diambil adalah menaikkan harga BBM sesuai dengan harga pasar". Tingginya harga minyak dunia yang menembus lebih dari US$ 100 per barel sudah seharusnya menjadi sinyal bagi pemerintah Indonesia untuk menaikkan harga BBM bersubsidinya."Karena dengan meningkatkan (harga BBM) itu, maka subsidi BBM bisa beralih ke infrastruktur dan subsidi langsung masyarakat miskin. Infrastruktur pun khususnya public transportation bisa ditingkatkan untuk mengatasi macet," katanya. Kalaupun tidak menaikkan harga BBM subsidi, pemerintah bisa mereformasi kebijakan subsidi BBM yang sekarang dinilai salah sasaran. "Tapi sampai saat ini belum ada langkah konkret dari pemerintah soal subsidi. Karena subsidi BBM tidak menjamin pengendara mobil tidak menggunakan BBM subsidi. Tidak ada kepastian," jelasnya.




Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan tidak mempunyai rencana sama sekali untuk menaikkan harga BBM subsidi.Di APBN 2011, jumlah subsidi BBM mencapai Rp 95,9 triliun. Subsidi ini merupakan bagian dari subsidi energi yang jumlahnya mencapai Rp 136,6 triliun. Jika tidak ada kebijakan apapun soal subsidi dari pemerintah, maka subsidi BBM bisa melonjak menjadi Rp 125,5 triliun di 2011 karena tingginya harga minyak dunia.

0 Comments: